Back

USD/CNH Menguat di Atas 7,1200 di Tengah Beragamnya Petunjuk Inflasi Tiongkok

  • USD/CNH berusaha keras untuk membalikkan pullback hari sebelumnya dari level tertinggi sejak November 2022.
  • IHK Tiongkok turun ke -0,2% MoM, meningkat ek 0,2% secara tahunan, sementara IHP mencatatkan penurunan besar di bulan Mei.
  • Pemulihan Dolar AS setelah penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir juga mendukung pelemahan Yuan.
  • Katalis-katalis risiko dipantau untuk mendapatkan petunjuk arah menjelang FOMC minggu depan.

USD/CNH bertahan pada kenaikan tipis di sekitar 7,1230 karena berjuang untuk membenarkan laporan inflasi terbaru dari Tiongkok pada hari Jumat pagi. Tidak hanya hasil yang beragam dari petunjuk inflasi, namun konsolidasi Dolar AS juga menyusahkan para trader pasangan mata uang Yuan Tiongkok (CNH). Meskipun demikian, pasangan mata uang ini pada awalnya memperbarui level tertinggi harian ke 7,1282 di tengah impresi pertama data sebelum jatuh ke 7,1215 pada saat berita ini ditulis.

Meskipun demikian, pengukur inflasi utama Tiongkok untuk bulan Mei, yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP), menunjukkan sinyal yang beragam karena IHK turun secara bulanan namun meningkat secara tahunan, sementara IHP menunjukkan penurunan selama bulan tersebut.

Baca juga: Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok: Aktual YoY 0,2% (Prakiraan 0,2%, Sebelumnya 0,1%, AUD Stabil)

Perlu dicatat bahwa Indeks Dolar AS (DXY) juga melakukan pemulihan di dekat 103,35, setelah membukukan pelemahan harian terbesar dalam dua bulan karena data yang suram, yang pada gilirannya memberikan tekanan pada harga USD/CNH.

Meskipun demikian, DXY memperbarui terendah mingguan pada hari Kamis setelah Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS naik ke 261 ribu dalam pekan yang berakhir pada tanggal 2 Juni, tertinggi sejak Oktober 2021, dibandingkan 235 ribu yang diharapkan dan 233 ribu sebelumnya (direvisi). Dengan ini, rata-rata empat minggu naik ke 237,25 ribu dari 229,75 ribu sebelumnya. Lebih lanjut, Klaim Tunjangan Pengangguran Lanjutan turun ke  1,757 juta pada pekan yang berakhir pada tanggal 26 Mei dari 1,794 juta sebelumnya (direvisi), dibandingkan dengan 1,8 juta prakiraan pasar. Di awal pekan, IMP Jasa ISM AS, IMP S&P Global dan Pesanan Pabrik juga mencetak hasil yang suram dan mendorong kembali kenaikan suku bunga The Fed sekaligus membebani Dolar AS.

Di sisi lain, beberapa bank pemerintah Tiongkok termasuk Industrial and Commercial Bank of China, Bank of China dan Construction Bank memangkas suku bunga acuan mereka. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa bank sentral Negeri Naga itu, yaitu People's Bank of China (PBOC), juga akan memangkas suku bunga. Hal tersebut juga mungkin telah membebani harga USD/CNH akhir-akhir ini, terutama setelah inflasi Tiongkok yang suram.

Selain itu, kekhawatiran akan intervensi pasar Tiongkok juga mendukung para penjual USD/CNH karena Wakil Gubernur PBoC mengatakan, "Kami memiliki kepercayaan diri, kondisi, dan kapasitas untuk mempertahankan operasi yang stabil di pasar FX." Senada dengan hal tersebut, Li Yunze, Direktur Administrasi Nasional Regulasi Finansial Tiongkok, juga membuat pernyataan optimis terkait ekonomi Tiongkok dengan mengatakan, "Ekonomi masih pulih," seraya menambahkan bahwa permintaan akan terdongkrak.

Analisis Teknikal

USD/CNH pulih dari support MA 10-hari di sekitar 7,1150 namun RSI yang jenuh beli menantang para pembeli pasangan mata uang ini.

Analisis Harga Perak: Pembeli XAG/USD Tampaknya Siap untuk Desak Rintangan $24,50

Harga Perak (XAG/USD) bergerak mendekati level tertinggi dalam sebulan, naik ke $24,30 pada Jumat pagi. Dengan demikian, logam mulia ini mendukung pen
مزید پڑھیں Previous

AUD/USD tetap Defensif di Tengah Data Inflasi Tiongkok yang Lebih Lemah, Bertahan di Atas 0,6700

Pasangan AUD/USD melemah selama sesi Asia pada hari Jumat dan tetap defensif setelah rilis angka inflasi Tiongkok terbaru. Pasangan mata uang tersebut
مزید پڑھیں Next