Nikkei 225 Jepang Lanjutkan Kenaikan ke 36.544,15 Pasca Keputusan Suku Bunga BoJ
- Nikkei 225 melanjutkan kenaikan untuk dua hari perdagangan berturut-turut.
- BoJ mempertahankan suku bunga seperti prakiraan.
- Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun turun 4,05% ke 1,25%.
Nikkei 225 Jepang menutup hari peragangan keempat minggu ini di 36.452,08 naik 1,13%. Indeks dibuka di 36.197,04 dan turun ke terendah hari 36.040,05 dalam satu jam pertama perdagangan. Indeks kemudian memangkas penurunan tersebut dan naik ke 35.544,15 yang merupakan tertinggi hari dan tertinggi baru April 2025. Kenaikan indeks ini terjadi di tengah rilis PMI Manufaktur au Jibun Bank dan Keputusan Suku Bunga Bank of Japan.
Sebelumnya hari ini Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) Manufaktur au Jibun Bank Jepang untuk bulan April di 48,7 sedikit naik dari sebelumnya dan konsensus 48,5. Hasil ini masih menandai penurunan aktivitas pabrik selama sepuluh bulan berturut-turut. Data ini tampaknya menjadi penggerak indeks untuk turun ke terendah hari, meskipun tekanan tersebut tidak berlangsung lama karena investor menantikan keputusan suku bunga BoJ.
Bank of Japan (BoJ) menutuskan untuk mempertahankan target suku bunga jangka pendek di kisaran 0,40%-0,50% seperti prakiraan. BoJ menyatakan bahwa ekonomi Jepang kemungkinan melambat ketika dampak dari kebijakan perdagangan memperlabat pertumbuhan global. Sementara itu, dewan memproyeksikan IHK inti median untuk tahun fiscal 2025 di 2,2% dan PDB riil median untuk tahun yang sama +0,7%. BoJ akan menaikkan suku bunga kebijakan jika ekonomi dan inflasi sesuai dengan target.
Dalam konfrensi pers pasca keputusan, Gubernur Bank of Japang, Kazuo Ueda, mengatakan bahwa ketidakpastian dari kebijakan perdagangan meningkat tajam dan memprakirakan inflasi pokok akan mereda karena tarif dan pertumbuhan global yang lambat.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Jepang bertenor 10 tahun berada di 1,25%, turun 4,05% hari ini. Namun demikian, imbal hasil ini masih terjebak di area 1,248% - 1,383% sejak turun dari tertinggi 1,576% pada akhir Maret, menandakan belum ada aktivitas yang signifikan pada obligasi ini.
Tidak akan ada rilis data dari Jepang setelah konfrensi pers Gubernur BoJ sepanjang sisa hari ini. Namun di awal perdagangan sesi Asia besok, para investor akan menghadapi data tingkat menengah dari Jepang seperti Basis Moneter, Investasi Asing dalam Obligasi, Investasi Asing dalam Saham Jepang, dan Tingkat Pengangguran untuk bulan Maret, yang diprakirakan di 2,4%.
Nikkei 225 dalam tren bearish karena berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 38.060. Tren menurun tersebut diperkuat karena indeks turun tajam di awal April saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif pada barang-barang yang diimpor dari mitra-mitra dagangnya,termasuk Jepang. Namun setelah itu, indeks mulai membalikkan penurunan di tengah tanda-tanda meredanya ketegangan.
Untuk membalikkan tren bearish ini, indeks perlu menembus SMA yang disebutkan di atas, sesuatu yang kemungkinan tidak terjadi dalam waktu dekat. Dengan demikian, target sisi atas terdekat yang mungkin dicapai adalah level angka bulat 3.700. Sementara untuk sisi bawah, penurunan indeks bisa dibatasi oleh level psikologis 3.700 dan 36.200 yang merupakan area terendah 9 dan 11 September 2024.