Rupiah Mengamuk, Hajar Dolar ke 14.095
Akhirnya Rupiah mampu menunjukkan taringnya, membawa Dolar ke 14.095, menembus dari kisaran 14.200 - 14.300 dan ditutup di 14.180 kemarin.
Dolar secara luas melemah setelah pernyataan Fed yang dovish, mempertahankan suku bunganya sebesar 2.5%, dan Fed tidak akan menaikkan suku bunga setidaknya sampai sekitar tahun 2020.
Kemudian yang semakin menambah kelemahan Dolar (menurut Yohay Elam, analis FXStreet) adalah:
- Program pengurangan neraca (Pengetatan Kuantitatif) yang akan berakhir pada September 2019
- Inflasi "diredam": Pernyataan FOMC menggambarkan inflasi diredam. Ini merupakan penurunan ke deskripsi yang lebih netral di masa lalu.
- Perkiraan pertumbuhan berkurang: Fed menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB dari 2,3% menjadi 2,1%.
- Perkiraan pengangguran yang ditingkatkan: Dalam Dot-plot terlihat penurunan tingkat pengangguran mendekati akhir. Tingkat pengangguran diatur ke bawah di 3,7% dan tidak 3,5% seperti perkiraan sebelumnya.
Bank Indonesia diharapkan akan merilis suku bunganya hari ini sekitar pukul 14:30 WIB, tingkat suku bunga sebelumnya sebesar 6%. Sedangkan di AS akan dirilis data dengan Volatilitas sedang, Klaim pengangguran lanjutan dan awal, serta Survei Manufaktur Fe Philadelphia pukul 12:30 GMT (19:30 WIB), kemungkinan data-data tersebut tak banyak memberikan dorongan pada pasangan selain meneruskan arah pergerakan saat ini.
Level Teknis
Pasangan sekarang telah bergerak mantap di bawah 14.200, diperdagangkan dikisaran 14.095 saat berita ini ditulis. Support selanjutnya menanti di 14.050 dan 14.000. Level resistance terdekat berada di 14.100 kemudian 14.200 akan kembali menjadi penghalang.