USD/JPY Perpanjang Penurunan Di Bawah 109 Karena Penghindaran Risiko Meningkat
Setelah menemukan resistensi di dekat 110 pada hari Kamis, pasangan USD/JPY berada di bawah tekanan jual yang kuat pada hari Jumat dan merosot ke level terendah sejak 31 Januari di 108,71. Pada saat penulisan, pasangan ini kehilangan 0,77% pada basis harian di 108,75.
Pada jam-jam awal perdagangan sesi Asia, Presiden Trump AS mengumumkan bahwa AS akan mulai mengenakan tarif 5% pada semua impor Meksiko untuk memicu gelombang baru pemindahan ke aset yg lebih aman (flight to safety). Lebih lanjut, juru bicara Kementerian Perdagangan China pada hari Jumat mengatakan bahwa China sedang menyiapkan daftar "entitas yang tidak dapat diandalkan" untuk memerangi perusahaan asing yang memotong pasokan ke China akan lebih meningkatkan ketegangan antara AS dan China.
Reaksi pasar terhadap perkembangan ini memaksa imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun kehilangan lebih dari 3% pada hari itu dan menyeretnya ke level terendah sejak September 2017. JPY juga memanfaatkan suasana risk-off dan mengumpulkan kekuatan terhadap saingan utama.
Sementara itu, S&P 500 Futures kehilangan lebih dari 1% pada hari ini, menunjukkan bahwa indeks ekuitas utama di AS kemungkinan akan mengalami kerugian besar dan membantu safe-havens menjaga kekuatan mereka di paruh kedua hari ini.
Di sisi lain, menjelang data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Fed, Indeks Dolar AS melayang sedikit di atas angka 98.
Level teknis untuk dipertimbangkan
Pasangan ini bisa menghadapi support awal di 108,50 (rendah 31 Januari) di depan 108 (level psikologis/rendah14 Januari ) dan 107,75 (rendah 10 Januari). Di sisi lain, resistensi menyelaraskan di 109,60 (tinggi harian/20-DMA), 110 (level psikologis) dan 110,65 (tinggi 21 Mei).